Tangsel,citranewsindonesia,— Walikota Tangerang Selatan
(Tangsel) Airin Rachmi Diany terus berupaya meningkatkan peran Kader
Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan Posyandu dan Poswindu yag
tersebar di sejumlah kelurahan untuk meningkat kesejahteraan keluarga
juga membantu pelayanan kesehatan masyarakat, sepertinya masih ada warga
yang belum tersentuh.
(Tangsel) Airin Rachmi Diany terus berupaya meningkatkan peran Kader
Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan Posyandu dan Poswindu yag
tersebar di sejumlah kelurahan untuk meningkat kesejahteraan keluarga
juga membantu pelayanan kesehatan masyarakat, sepertinya masih ada warga
yang belum tersentuh.
Dibalik keberhasilan sejumlah kader di wujudkan di Jambore
kesehatan yang belum lama dilaksanakan Pemkot Tangsel melalui Dinas
kesehatan. Sejumlah Kader mendapatkan piala dan hadiah dalam ajang
berbagai lomba.
kesehatan yang belum lama dilaksanakan Pemkot Tangsel melalui Dinas
kesehatan. Sejumlah Kader mendapatkan piala dan hadiah dalam ajang
berbagai lomba.
Hal ini berbeda dangan kenyataan di masyarakat, seperti
yang dialami Sopiah alias Ma Konok, di usia 76 tahun warga Kampung
Parigi RT 001/006 Kelurahan Parigi Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan (Tangsel), harus bertahan hidup dengan kondisi sakit sesak napas
yang sudah lama dideritanya.
yang dialami Sopiah alias Ma Konok, di usia 76 tahun warga Kampung
Parigi RT 001/006 Kelurahan Parigi Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang
Selatan (Tangsel), harus bertahan hidup dengan kondisi sakit sesak napas
yang sudah lama dideritanya.
Sopiah hanya bisa pasrah, saat di bawa ke Puskesmas
terdekat. Namun melihat kondisi dan pelayanan di Puskemas kurang
memadai, Sopiah terpaksa di larikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD)
milik Pemkot Tangsel.
terdekat. Namun melihat kondisi dan pelayanan di Puskemas kurang
memadai, Sopiah terpaksa di larikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD)
milik Pemkot Tangsel.
“Kami terpaksa membawanya ke RSUD agar Mak Konok dapat
pelayanan yang lebih baik. Namun Allah berkehendak lain, Ma Konok
menghembuskan napas terakhir di RSUD,” kata Abdul Rojak pengasuh Yayasan
Husnul Khotimah kepada awak media.
pelayanan yang lebih baik. Namun Allah berkehendak lain, Ma Konok
menghembuskan napas terakhir di RSUD,” kata Abdul Rojak pengasuh Yayasan
Husnul Khotimah kepada awak media.
Rojak menuturkan, Sopiah terpaksa menumpang di rumah anak
sulungnya bersama menantunya Jaini (57) di Jalan H Sarmah RT
05/01Kelurahan Parigi Pondok Aren Kota Tangsel, masalnya Ma Konok sudah
tidak memiliki rumah tinggal.
sulungnya bersama menantunya Jaini (57) di Jalan H Sarmah RT
05/01Kelurahan Parigi Pondok Aren Kota Tangsel, masalnya Ma Konok sudah
tidak memiliki rumah tinggal.
“Walaupun Ma Konok sudah meninggal, sepertinya keluarga yang ditinggalkan butuh bantuan kita,” kata Rojak
Rojak berharap, dibawah kepeminpinan Airin Racmi Diany
dengan Benyamin Davnie yang memfasilitasi sejumlah kader Posyandu dan
Poswindunya dapat dirasakan manfaatnya
dengan Benyamin Davnie yang memfasilitasi sejumlah kader Posyandu dan
Poswindunya dapat dirasakan manfaatnya
“Ibu Airin, sudah cukup berhasil bagaimana masyarakat bisa
gratis berobat, yang diharapkan peran para kader sebagai kepanjangan
pemerintah dapat berperan sebagaimana mestinya termasuk responsif dari RSUD Tangsel dalam menangani pasien.”pungkasnya (Abah ade)
gratis berobat, yang diharapkan peran para kader sebagai kepanjangan
pemerintah dapat berperan sebagaimana mestinya termasuk responsif dari RSUD Tangsel dalam menangani pasien.”pungkasnya (Abah ade)
Facebook Comments
