Batalyon Infanteri Yonif 10 Marinir SBY Di Kukuhkan

Batalyon Infanteri Yonif 10 Marinir SBY Di Kukuhkan

Batam,Citraindonesianews-– Batalyon Infanteri (Yonif) -10
Marinir/Satria Bumi Yudha (SBY) Batam resmi dikukuhkan. Yonif 10 Marinir Batam,
yang bermarkas di Pulau Setokok, Barelang, diresmikan langsung oleh Kepala Staf
Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, Senin (10/11/2014).

Upaca peresmian Batalyon Infanteri-10
Marinir/SBY, yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, itu diwarnai gerimis.

Batalyon Infanteri-10 Marinir/SBY Batam ini diperkuat 700 personil dengan empat
Kompi Marinir, Peleton Tempur Khusus, Peleton Perahu Penyerbu. Selain itu, juga
ada deputasi dari TNI AD, Lanal Batam, Polri serta deputasi dari Satpol PP,
FKPPI dan Pemuda Panca Marga.

Dia mengatakan, satuan ini juga memiliki Peleton Perahu Penyerbu yang
dilengkapi dengan Combatboat dan perahu karet. Sementara Peleton Tempur Khusus
beranggotakan para Prajurit Intai Paraamfibi dan regu Pandu Tempur Marinir yang
dikengkapi dengan sea rider untuk melaksanakan operasi pengamanan maupun
penanggulangan teror aspek laut.

“Kemampuan khusus ini merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh
Batalion Infanteri-10 Marinir dalam menghadapi tantangan dan dinamika di daerah
operasi, khususnya di wilayah Kepulauan Riau dan Selat Malaka yang merupakan
jalur vital dalam pelayaran nasional maupun internasional,” terangnya.

Batalyon Infanteri -10 Marinir juga diperkuat dengan dua tank amfibi BMP-3 F,
dua unit LVT-7, dua unit kendaraan tempur BVP-2 anti-serangan udara, dua unit
peluncur roket multilaras RM-70/Grad, empat unit kendaraan taktis Colorado
dengan senjata GPMG, dan dua unit Jeep KIA dengan senjata GPMG.

Pembangunan Markas Batalyon Infanteri-10 Marinir ini sendiri berawal dari  Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono, kepada Letnan Jenderal TNI (Mar) M Alfan Baharudin, yang pada saat
itu merupakan Komandan Korps Marinir, akhir Juni 201, di Istana Negara tentang
pentingnya mendirikan Batalyon Marinir di sekitar Batam.

Selanjutnya, penyerahan komandan yang akan memimpin Yonif – 10 Marinir, yakni
Letkol Marinir Kresno Pratowo, yang sebelumnya pernah berdinas di Satuan
Anti-Teror Datesemen Jalamangkara dan juga pernah menjabat sebagai Komandan
Yonif-4 Marinir.

Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh KSAL, Laksamana TNI Marsetio,
kepada Letkol Marinir Kresno Pratowo dengan memberikan pataka yang melambangkan
resmi memimpin. Selain itu juga memberikan bandera perang yang bergambar
senjata tradisional masyarakat Kepulauan Riau yaitu “Pedang Jenawi”
sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya masyarakat Kepulauan Riau.

 
Kemudia Marsetio menekan tombol peresmian dan dilanjutkan dengan penyerahan
Pedang Jenawi dan pengguntingan pita oleh Ibu Penny Marsetio.

Dalam sambutannya, Marsetio mengatakan, Markas Batalyon Infanteri-10 Marinir
itu berdiri di atas lahan seluas 37 hektar dan dilengkapi sejumlah fasilitas,
yakni markas batalion, markas kompi, barak kompi, balai prajutit, helipad, mess
perwira, mess tamtama, rumah dinas, garasi angkutan dan rantis, dapur, lapangan
apel, fasilutas olahraga, balai pengobatan, lapangan tembak, dan sarana ibadah.

 
Dia juga berpesan kepada seluruh anggota Batalyon Infanteri-10 Marinir agar
menjadi pasukan sebagai ujung tombak negara Indonesia, menjunjung tinggi
kedisiplinan, dan memberi nilai tambah terutama wilayah Kepri, khususnya Batam.

“Harus solid, terutama itu kedisiplinan dalam pasukan itu sendiri, menjadi
cermin yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia, dan menjaga wilayah
perairan Kepri dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh negara asing,”
pesannya.

Pasukan juga harus menjaga solidaritas, kekompakan, keharmonisan dan menjunjung
tinggi adat Malayu di wilayah Kepri. “Intinya harus membangun kerja sama
yang baik untuk kesejahteraan negara kita ini,” harapnya.(roby wijaya)

Facebook Comments
NEWS PROV RIAU TNI DAN POLRI